Menuhankan Manusia

Dimulai sejak Ali bin Abi Thalib ra. masih hidup, pada masa itu dakwah Syi'ah sedang giat-giatnya dilakukan oleh Abdullah bin Saba' (Foundingfather Syi'ah). Rabi Yahudi yang pura-pura masuk Islam, mendakwahkan bahwa Ali adalah manusia yang paling berhak menggantikan Rasulullah saw, sebagai khalifah, sehingga Abu Bakar, Umar dan Ustman ra. dianggap sebagai pengkhianat karena telah merebut hak Ali ra.

Dakwah Yahudi negro ini bertambah ekstrim, ia menyatakan bahwa Ali ra. adalah Tuhan. Kedustaan ini membuat Ali marah, beliau ingin mengekskusi Abdullah bin Saba'. Namun Ibnu 'Abbas ra. (sepupu Rasulullah saw.) menasehatkan agar Abdullah bin Saba' tidak dibunuh tapi dibuang. Karena pembunuhannya akan mengancam stabilitas keamanan dan kekhalifahan yang saat itu sangat lemah disebabkan konflik internal kaum muslimin yang berlarut-larut.

Ali ra. membuang Abdullah bin Saba' ke Mada'in, yaitu Iran pada masa itu. Kelak di sana sosok Ibnu Saba' berkolaborasi dengan bangsa Persia yang telah lama memendam kebencian terhadap Islam Arab yang meruntuhkan Imperium Majusi Persia. 

Hingga kini, Syi'ah menuhankan Ali ra., bahkan bukan sekedar Ali ra., para imam mereka yang 12-pun diklaim memiliki sifat ketuhanan, seperti mengatur cuaca, mengatur rizki, mengatur kematian bahkan memasukkan dan mengeluarkan seseorang dari surga maupun neraka.

Pengakuan ini tercantum dalam buku-buku rujukan Syi'ah. Seperti, Biharul Anwar 26/109 - karya Al Majlisi, Ushulul Kafi 1/192 - karya Al Kulaimi, dan Al Hukumah Al Islamiyah - karya Al Khumaini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar